Archive for the ‘mesin cetak’ Category

Usaha Wiraswasta

July 15, 2009

Berwiraswasta terkadang menjadi momok bagi sebagian orang karena bingung memilih bisnis apa yang cocok dan berprospek ke depannya. Terlebih lagi masalah modal dan kemampuan keterampilan mesin percetakan masih sering menjadi kendala. Namun jika jeli, maraknya kebutuhan perusahaan mesin cetak untuk produk promo mesin digital yang dikemas dalam beberapa media seperti cangkir, kaos, pin dan lain-lain, mungkin bisa menjadi pilihan untuk memulai bisnis percetakan digital.

Adalah Lembaga Pendidikan Teknologi Terapan Indonesia (LPTTI) yang menyediakan pelatihan berbisnis usaha
cetak digital dari penjual plotter mulai dari cetak pin, kaos, mug, ID Card, piring, keramik, kain, tas dan lain-lain. Calon wirausahawan plotter outdoor akan dibekali beberapa keterampilan seperti komputer desain grafis, operasional mesin cetak digital, penggunaan beberapa media cetak plotter indoor dan lain-lain.

Menurut seorang Tutor LPTTI Yanwar Katamsi mengatakan bahwa prospek bisnis
mesin percetakan digital untuk media khusus promo ke depannya masih cukup menggiurkan. Pelatihan ini kata dia, sebagai investasi awal bagi wirausahawan baru yang akan memulai usaha mesin cetak dengan modal dan operasional usaha mesin digital yang relatif mudah.

Yanwar mengatakan bisnis
percetakan digital bisa dijalani sebagai bisnis sambilan khususnya bagi orang yang masih bekerja atau belum bekerja tanpa harus bersusah-susah membuka gerai khusus cetak digital. Namun kata dia bisnis ini sangat tergantung dengan kemampuan menembus pasar penjual plotter dengan menawarkan jasa cetak digital kebeberapa perusahaan atau instansi yang memerlukan media cetak plotter outdoor.

Selain itu, bisnis cetak digital
plotter indoor bisa dilakukan dengan membuka gerai khusus seperti di areal kampus, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain. Dikatakannya pasar dari segmen ini lebih pada anak-anak muda misalnya untuk produk kaos, namun khusus untuk produk pin cukup kenceng pada saat kampanye, acara-acara khusus promo. Bahkan untuk produk mug (media cetak keramik seperti cangkir) cukup laris dipesan oleh-oleh perusahaan maupun instansi khusus seperti rumah sakit dan lain-lain.

http://www.detikfinance.com/

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

Mesin Cetak Offset

July 14, 2009




Tips dibawah ini baku dan mendasar, modifikasi dan spesifikasi detil selanjutnya dapat dikembangkan pada saat anda berkomunikasi dengan supplier mesin
percetakan anda.

Pangsa pasar cetak offset
sebelum membeli, perlu tahu dulu apa segmen cetaknya, secara umum mesin cetak offset banyak digunakan dalam “commercial offset printing“; seperti cetakan pamflet, brosur, booklet, dan majalah. Garis besarnya segala bentuk cetak untuk keperluan commercial dimana pelanggannya yaitu perusahaan percetakan yang mau promosi, berjualan dengan material cetakan, atau bahkan perusahaan iklan. Ada 2 tipe utama, pertama mesin cetak offset lembaran (sheetfed press offset) yaitu mesin cetak offset dengan input kertas potong / plano. (lawannya roll yang menggunakan mesin web press offset), kedua mesin cetak roll (web ofsett) yaitu mensin cetak offset dengan input kertas gelondongan (roll).

Mesin cetak offset printing lembaran umumnya digunakan untuk pekerjaan cetak dengan jumlah cetak yang rendah sampai menengah. Dalam jumlah cetak mulai dari 1000 lembar sampai dengan 100,000-an lembar. Mesin cetak offset roll (bisa dipecah menjadi dua heat set web offset – hswo biasanya untuk cetak majalah dengan kertas artpaper/coated paper dan cold web offset –biasanya untuk kertas koran atau uncoated) umumnya untuk jumlah cetakan yang besar sebab penggunaan mesin percetakan offset printing lembaran menjadi tidak ekonomis, jumlah percetakan offset printing bisa ratusan ribu lembar sampai dengan jutaan lembar.

Spesifikasi mesin vs riset order cetak
– kecepatan; semakin cepat semakin besar produktifitas (6000, 8000, 10,000 atau bahkan 15,000 ph – sheets per hour), kalau webpress pakai fpm atau mpm (feet per minute atau meter perminute).
– lebar; ada yang 18″, 20″, 22″, 24″, 26″, 28″, 40″ dll. (1 inch -2.54 cm), pemilihan lebar harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan cetak yang bakal banyak digarap, jangan kekecilan dan kebesaran sebab tingkat efisiensi akan rendah. Perlu konsultasi dengan pelanggan, tenaga sales, dan supplier.
– jumlah unit warna, ada 2, 4, 5, 6 bahkan 8 (untuk yang jumlahnya banyak 5 keatas ada yang disebut “perfector”, sekali jalan bisa langsung bolak balik). Pemilihan jumlah unit warna bersandarkan pada produkfitas, efisiensi dan keuangan perusahaan. Mesin perfektor mempunyai efisiensi tinggi tapi mahal namun bisa cetak masing-masing 4 warna atas dan bawah dengan sekali naik cetak. Sedangkan mesin 2 warna (straight) murah tapi pekerjaan buruhnya banyak; bisa 4 kali naik cetak untuk perbandingan dengan perector 8 warna. Konsultasi dengan pelanggan dan tenaga sales; apa sih jenis cetakan yang bakal dijual? Bikin brosur percetakan offset dan percetakan printing 2 warna yang banyak tulisannya dan hanya pakai hvs, beli yang murah meriah 2 warna saja. Tapi kalau mau buat brosur, iklan dengan separasi 4 warna dan kertas art paper yang mengkilap, pertimbangkan beli paling tidak 4 warna.
– unit tambahan mesin percetakan offset dan percetakan printing; bila job dan pelangagannya “high end” perlu pertimbangkan unit ke 5 untuk warna khusus bahkan sudah sangat standard diluar negri untuk mempunyai unit “aqueous coating” (penting untuk buat kertas jadi lebih kilap dan proteksi cetakan supaya tahan goresan, air dan minyak). Mahal sedikit, tapi siap untuk masuk kepasar yang lebih tinggi dan profit lebih besar.

Dukung kampanye
stop dreaming start action

http://www.kertasgrafis.com

Faktor Penting Bisnis Digital Printing

July 10, 2009

Bagaimana kita menyikapi ini semua? Apalagi jika ada rencana untuk investasi Mesin Printing mungkin dihadapan kita sekarang ada beberapa penawaran dari beberapa agen/supplier mesin-Mesin Digital. Berdasarakan wawancara kami dengan Iis Supriadi, yang juga Alumni SMT Grafika Desa Putera dan Alumni Akademi Teknologi Grafika Trisakti Jakarta, memberikan beberapa tips :

1. Referensi:

Mintalah referensi kepada teman atau rekan bisnis anda yang pernah membeli produk Mesin Printing DigitalTanyakan bagaimana selama ini menggunakan Mesin Printing tersebut apakah banyak masalah, bagaimana pelayanan service/teknisi, sparepart tersedia apa tidak, kalau mesin tersebut bagus dimana saya dapat membelinya, kalau perlu siapa salesnya yang bertanggung jawab terhadap mesin yang saya beli. Referensi dari pengguna Mesin Digital Printing ini penting, sebab kepuasan orang lain akan kita jadikan acuan untuk dapat membeli mesin tersebut. Tanyakan juga kepada agen/penyalur Mesin Printing Digital dimana dan berapa jumlah populasi alat/mesin sampai dengan saat ini.

2. Demo produk:

Mintalah demo produk agar kita lebih jelas terhadap Printing Digital yang ditawarkan kepada kita, karena setelah kita mendapatkan referensi sekarang kita sendiri yang akan membuktikannya dengan demo produk Mesin Digital Printing kalau perlu minta demo gratis (karena ada juga yang meminta down payment 20-30 persen baru bisa demo, dan kalau pembelian batal DP hangus). Hadirkan juga dalam demo tersebut operator atau teknisi yang independent atau orang kepercayaan kita untuk menilai demo tersebut.

3. Jaminan purna jual:

Mintalah jaminan purna jual berupa garansi spare part dan garansi service yang biasanya gratis selama jangka waktu tertentu,dan tanyakan ketersediaan sparepart dan teknisi setelah masa garansi habis/selesai. Untuk bahan pertimbangan biasanya alat/mesin Printing Digital yang dijual merupakan copy paste dari alat/mesin yang sudah ada buatan Jepang atau Jerman, pastikan mesin tersebut sudah banyak dipasaran Indonesia. Artinya jika ada sparepart yang kita butuhkan nantinya bisa digunakan di Mesin Digital atau sebaliknya.

4. Harga:

Harga adalah salah satu alasan kita untuk berinvestasi pada Mesin Digital Printing, biasanya harganya setengah atau lebih dari mesin buatan Jepang,dan tiga atau empat kali dari harga alat/mesin buatan Jerman. Bahkan setara dengan alat/mesin Second. Alasan inilah yang biasanya digunakan untuk investasi mesin baru dibanding dengan mesin Digital Printing second karena lebih terjamin atas adanya garansi service dan sparepart.

5. Analisis Perbandingan Persaingan:

Lakukan analsis perbandingan dengan mesin ex-negara lain nya atau merek lainnya atau bahkan mesin second-hand, bandingkan positif dan negatif atas 4 faktor diatas. Kemudian saatnyalah untuk mengambil keputusan.

http://www.kertasgrafis.com/

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

Menjaga Keawetan Mesin

July 9, 2009

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Nyalakan
mesin printing dari penjual mesin printinguntuk printing digital anda setidaknya tiga hari sekali
2. Jika hasil cetak mesin digital printing menurun, lakukanlah cleaning digital printing (maksimal 2 kali) di tempat penjual mesin digital printing
3. Disarankan untuk tidak mengganti/mencabut cartridge mesin digital printing dari penjual mesin printing jika tinta mesin printing digital belum habis
4. Usahakan agar tinta mesin printing menyentuh CHIP CSIC yang terdapat pada cartridge printing digital
5. Pastikan mesin digital untuk digital printing bebas dari debu terutama pada tempat penarik kertas mesin digital printing
6. Gunakan kain bersih dan kering untuk membersihkan area penarik kertas mesin printing digital dari penjual mesin digital printing

7. Bersihkan bagian luar mesin cetak printing dengan menggunakan kain basah
8. Lakukan pengecekan berkala pada website merek mesin cetak anda, untuk meng- update driver kinerja mesin cetak

http://www.arthazone.com/

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

Mesin Cetak Terbaik

July 9, 2009

Beberapa tips memilih mesin cetak sebagai berikut:

1. Referensi:

Mintalah referensi kepada teman atau rekan bisnis anda yang pernah membeli produk alat/mesin Cina. Tanyakan bagaimana selama ini menggunakan mesin printing tersebut apakah banyak masalah, bagaimana pelayanan service/teknisi, sparepart tersedia apa tidak, kalau mesin tersebut bagus dimana saya dapat membelinya, kalau perlu siapa salesnya yang bertanggung jawab terhadap mesin yang saya beli. Referensi dari pengguna mesin printing Cina ini penting, sebab kepuasan orang lain akan kita jadikan acuan untuk dapat membeli mesin tersebut. Tanyakan juga kepada agen/penyalur alat/mesin Cina dimana dan berapa jumlah populasi alat/mesin sampai dengan saat ini.

2. Demo produk:

Mintalah demo produk agar kita lebih jelas terhadap alat/mesin digital printing yang ditawarkan kepada kita, karena setelah kita mendapatkan referensi sekarang kita sendiri yang akan membuktikannya dengan demo produk kalau perlu minta demo gratis (karena ada juga yang meminta down payment 20-30 persen baru bisa demo, dan kalau pembelian batal DP hangus). Hadirkan juga dalam demo tersebut operator atau teknisi yang independent atau orang kepercayaan kita untuk menilai demo tersebut.

3. Jaminan purna jual:

Mintalah jaminan purna jual berupa garansi spare part dan garansi service yang biasanya gratis selama jangka waktu tertentu,dan tanyakan ketersediaan sparepart dan teknisi setelah masa garansi habis/selesai. Untuk bahan pertimbangan biasanya alat/mesin Cina yang dijual merupakan copy paste dari alat/mesin yang sudah ada buatan Jepang atau Jerman, pastikan mesin digital printing tersebut sudah banyak dipasaran Indonesia. Artinya jika ada sparepart yang kita butuhkan nantinya bisa digunakan di alat/mesin Cina atau sebaliknya. (Sebagai contoh jika anda membeli alat/mesin cetak TOKO cina mungkin tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan sparepart, karena sparepart lokal banyak tersedia, selain ketersediaan sparepart dari agen alat/mesin Cina tersebut tentunya.

4. Harga:

Harga adalah salah satu alasan kita untuk berinvestasi pada alat/mesin printing Cina, biasanya harganya setengah atau lebih dari mesin buatan Jepang,dan tiga atau empat kali dari harga alat/mesin buatan Jerman. Bahkan setara dengan alat/mesin Second. Alasan inilah yang biasanya digunakan untuk investasi mesin printing baru dibanding dengan mesin second karena lebih terjamin atas adanya garansi service dan sparepart. Jangan lupa tanyakan juga sistem pembayaran yang dapat dilakukan apakah cash atau tempo,karena biasanya untuk pembayaran tempo lebih menarik bagi yang ingin investasi atau tambah mesin, ini dilakukan karena bisnis percetakan tidak hanya cukup satu unit mesin saja, tetapi ada tiga bagian yaitu bagian persiapan, bagian produksi dan bagian finishing/jilid yang masing masing mempunyai beragam jenis alat/mesin digital printing. Atau pembayaran cash yang biasanya mendapatkan discount khusus.

5. Analisis Perbandingan Persaingan:

Lakukan analsis perbandingan dengan mesin digital printing ex-negara lain nya atau merek lainnya atau bahkan mesin second-hand, bandingkan positif dan negatif atas 4 faktor diatas. Kemudian saatnyalah untuk mengambil keputusan.

http://rcdesign.wordpress.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang