Archive for the ‘batik bali’ Category

Asal Usul Corak Batik

July 10, 2009



Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “nitik”. Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak Motif Batik – menggunakan canting atau cap – dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna Motif Batik pada Baju Batik “malam” (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Jadi kain Baju Batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain dengan serat buatan (polyester). Kain yang pembuatan corak Batik Solo dan pewarnaannya tidak menggunakan teknik ini dikenal dengan kain bercorak batik – biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak (print) – bukan kain batik. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik Busana Batik dan Blus batik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik Batik Solo adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Ragam corak dan warna Desain Busana Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak Busana Batik dan Blus batik hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing. Teknik Desain Busana Batik dan membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul Batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action


http://id.wikipedia.org/wiki/Batik

Design Batik Modern

July 9, 2009



Ditinjau dari sejarahnya, batik berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar yang motif/pola Batiknya masih berbentuk hewan dan tumbuh-tumbuhan. Namun dalam perkembangannya corak-corak tersebut beralih ke corak abstrak yang menyerupai awan, relief candi dan sebagainya.

Perkembangan Baju Batik di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya, seperti masa-masa kejayaan kerajaan Mataram.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar diatas kain untuk pakaian atau Baju Batik Murah yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya sebatas dalam keraton saja dan hasilnya digunakan pakaian untuk para raja dan keluarga serta kerabatnya. Oleh karena kerabat keraton banyak yang tinggal diluar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar keraton.

Dalam perkembangannya, Baju Batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dengan keraton dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu senggangnya. Selanjutnya batik yang tadinya dipakai hanya untuk keluarga keraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari oleh para kaum wanita dan kaum pria menyukai Batik Murah.

Jadi bisa kita simpulkan bahwa Batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit hingga kerajaan-kerajaan berikutnya dengan corak batik tulis sampai akhir abad ke-XVIII dan memasuki abad ke-XIX baru dikenal adanya batik Cap. Kini Baju Batik Murah telah menjadi pakaian tradisional bangsa & rakyat Indonesia. Jadi kurang tepat kalau ada negara lain yang mengakui batik sebagai salah satu seni budaya mereka.

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action

sumber : internet